Naruto Chapter 602 : "Hidup"

0 komentar






Dengan setengah tubuh yang bisa dibilang telah hancur, Obito kecil terbaring, terbangun dan kemudian melihat sesosok lelaki tua renta bermata sharingan di depannya.


"Matamu ... Mungkinkah kau ... Anggota Uchiha juga?" Obito bertanya.

"Siapa yang tahu" Jawab lelaki tua itu seadanya.

"Hmmm ..." Obito berpikir, "Apa mungkin dia menyelamatkanku? Eh, tunggu sebentar ..."

Naruto Chapter 602 - Hidup
Teks Version by www.Beelzeta.com

"Kau bilang ini adalah tempat di antara Dunia dan Dunia selanjutnya kan? Dimana ini sebenarnya? Tempat ini gelap, aku tak bisa melihat semuanya dengan jelas" Ucap Obito.

"Dan ngomong-ngomong, kakek tua, siapa kau sebenarnya?
Heh, apa jangan-jangan kau Dewa kematian ya?
Yang bertugas membawaku ke Surga atau Neraka? Haha" Niat awal Obito hanya bergurau. Namun tiba-tiba, saat ia melihat ke arah tongkat yang dibawa oleh lelaki tua itu, ternyata ujungnya adalah sabit.

"Ah tidak!!!!!" Obito berteriak histeris, "Aku belum mau mati!!!!!! Aku melihat sabit, jadi kau Dewa Kematian sungguhan ya!!! ?"

"Kau pasti Dewa Kematian yang bertugas mencabut nyawa klan Uchiha!!??
Motoku adalah untuk menolong orang tua, memang benar aku juga sering melakukan hal-hal buruk dan beberapa kali melangar peraturan, tapi aku mohon, jangan bawa aku ke Neraka!!!
Ouchhh!!!!" Obito kesakitan.

"Kau merasakan sakit, karena kau masih hidup" Ucap lelaki tua itu.

"Eh?"

"Suatu keajaiban bahwa kau masih bisa hidup ..." Ucap lelaki tua itu.
"Aku tak tahu kenapa batu itu tak menghancurkan tubuhmu, seolah tubuhmu menyelinap dari batu itu"

"Dimana ... Jadi dimana aku sebenarnya?"

"kau sedang berada di dalam Ruang bawah tanahku, setelah reruntuhan batu itu ...
Tapi sayang sekali, setengah tubuhmu hancur, jadi aku mengobatinya"

Benar, lelaki tua itulah yang menolong dan memperban sekujur tubuh Obito.

"Terimakasih" Ucap Obito.

"Masih terlalu dini untuk mengucapkan terimakasih padaku ...
Karena, kau harus membayar hutangmu ini. Dan, kau bilang motomu adalah menolong orang tua kan?"

"Ah, iya, iya, kau benar, tapi ...
Apa yang kau mau dariku?"

"Hmm ..." Lelaki tua itu terdiam.

"Apa kau mau aku merawatmu?"

"Bukan, bukan begitu ..."

"Maaf, tapi aku tak bisa berlama-lama disini, aku masih hidup jadi aku harus segera kembali ke Konoha. Perang masih berlanjut dan aku telah bisa membangkitkan sharingan. Sekarang, aku akan mampu melindungi teman-temanku" Ucap Obito saat itu.

"Hmm, melindungi temanmu ..."

"Ada apa?"

"Dengan tubuhmu yang sekarang ...
Kau tak akan bisa kembali menjadi shinobi" Ucap lelaki itu.
"Lihatlah pada kenyataanya ...
Dunia ini dipenuhi oleh hal yang tak sesuai dengan harapan ...
Semakin lama kau hidup ...
Semakin kau akan menyadari kalau kenyataan hanya menciptakan penderitaan, rasa sakit, kekosongan ..."

"Apa-apaan lelaki tua ini" Gerutu Obito dalam hati.

"Dengarlah ...
Di Dunia ini ...
Dimana ada cahaya, maka disana juga akan ada bayangan ...
Selama ada konsep kemenangan, akan ada juga kekalahan ...
Keinginan egois untuk memperoleh perdamaian malah akan menciptakan perang ...
Dan kebencian terlahir untuk melindungi kasih sayang ...
Itu semua adalah hubungan yang tak bisa dihindari"

"Yah yah, dia begitu fokus, sepertinya ini akan lama" Pikir Obito.
"Jadi, dimana aku sekarang?" Obito kembali bertanya, tapi lelaki itu terus saja berceramah ...

"Ada oang-orang yang selamat karena kau terluka ...
Benar kan?"

"!!!?" Makin lama Obito tampak kesal dengan cerita ini.
"Apa-apaan kau ini sebenarnya hah!!? Aku tak mau tinggal disini lagi, aku ingin, ukhh ..." Obito ingin pergi namun tubuhnya masih cedera berat.

"Kalau kau memang ingin pergi, lakukan saja ...
Tapi, tentunya jika kau bisa bergerak" Ucap lelaki tua itu.

"Tunggu ...
Ini aneh" Pikir Obito, "Kenapa ada lelaki tua dengan sharingan sendirian disini?"

"Kalau dipikir-pikir ... Aku tahu semua orang tua yang ada di Desa, tapi aku belum pernah melihat lelaki ini sebelumnya. Ini berarti, sekarang dia bukanlah shinobi Konoha, dengan kata lain ..."

"Orang tua, apa kau shinobi pelarian? Siapa kau sebenarnya?" Obito bertanya, ke lelaki tua yang ternyata bagian belakang tubuhnya tersambung pipa-pipa bagaikan kabel itu.

"Aku ..." Lelaki tua itu duduk di tempat duduknya, "Aku adalah hantu seorang Uchiha ... Uchiha Madara" Tak salah lagi, lelaki tua itu adalah Uchiha Madara.


"Ma-Madara ..." Sejenak Obito kaget, "Madara ... Apa yang kau maksud adalah leluhur kami, Uchiha Madara!? Mustahil! Uchiha Madara harusnya sudah mati sekarang!!!"

"Jadi bagimu, lebih masuk akal kalau aku adalah Dewa kematian? Tapi sebenarnya, kau bisa menganggapku sebagai Dewa Kematian, karena kenyataan ini adalah ... Neraka" Ucap Madara.

"Aku selamat dari kematian, dan kalau aku tidak terus menyerap chakra dari Mazou itu, sekarang juga pasti aku akan mati" Ternyata Pipa-Pipa yang terhubung ke punggung Madara itu adalah untuk menyalurkan chakra.

"Aku, aku akan pulang ...
Hah, hah ..." Obito menjatuhkan diri dari kasur dan berontak, berusaha sekuat tenaga untuk pergi, meski itu dengan cara merangkak.

"Menyerah saja, tak ada jalan keluar disini" Ucap Madara.
"Dan ngomong-ngomong, aku ataupun kau tak akan mampu keluar dari tempat ini, dengan tubuh kita yang sekarang"

"Ukhh ..."

"kalau kau terus bergerak, tubuh Hashirama buatan yang aku pasang padamu akan rusak ...
Apa kau mau mati?"

"Ada hal-hal yang aku ingin kau lakukan untukku ...
Setelah semua itu, aku akan menyelamatkanmu"tegas Madara.

"Apa yang aku inginkan!!? Apa yang lelaki tua sepertimu mau dari bocah sepertiku!!?"ujar Obito.

"Aku ingin merubah nasib dunia ini" balas Madara.
"Dunia kemenangan, Dunia Perdamaian, Dunia Kasih Sayang, aku akan membuat Dunia yang hanya ada hal itu"ucap lanjutnya.

"Aku tak peduli, aku hanya ingin kembali pada yang lainnya"

"Seperti yang sudah aku katakan, disini hal-hal tak sesuai dengan harapanmu ...
Suatu hari nanti, kau akan menyadarinya. Kau boleh mati kalau kau mau. Tapi, aku akan mengambil sharinganmu ..."

"kenapa kau menginginkan sharinganku!? Kau sudah punya kan!?"

"Tidak, Aku meninggalkan sharingan asliku pada orang lain ...
Yang ini hanyalah sharingan yang aku dapat setelahnya ...
Dan lagi, aku masih belum mendapat mata kanan. Seseorang butuh kedua mata untuk membangkitkan potensi tertingginya"kata Madara menyibak rambut yang menutupi mata kanannya. Dan tampak kalau ia memang tidak memiliki mata kanan.

"Kalau begitu ...
Itu berarti bersama dengan Kakashi, aku akan menjadi lebih kuat!! Kami berdua pada akhirnya akan mampu melindungi Rin!!! Aku tak boleh membuang-buang waktu disini ... Tunggu aku, Kakashi, Rin, aku masih hidup!!!" Ucap Obito dalam hati.

Bagaimana lanjutan kisahnya..?
=========================
Bersambung ke Naruto Chapter 603

Naruto Chapter 601 : "Obito dan Madara"

1 komentar


Sebelumnya di Naruto Chapter 600

Yang terkuat, Obito dan Madara telah berada di satu medan pertempuran.

"Di-Dia ..."
"Dia adalah ..." Naruto dan yang lainnya kaget saat melihat kemunculan Madara.

"Jadi kau telah menentang Edo Tensei ya" Ucap Obito.

"Tapi, Ngomong-ngomong ..."
Naruto Chapter 601 - Obito dan Madara

"Kenapa!!!? Kenapa Madara bisa ada disini!!?" Teriak Naruto, benar-benar tak mengerti.

"Madara ... Itu, Madara?"

"Dia adalah Kage Bunshin juga, mana yang asli, Obito?" Madara bertanya.

"Hei, Naruto, apa ini berarti ..."

"Apa yang terjadi!?" Teriak Naruto lagi.
"Apa yang terjadi dengan mereka!!?" Naruto mempertanyakan nasib kelima kage.

"Kakak ..." Bee tampak khawatir.

"Maksudmu mereka ya?"

"Aku tanya, apa yang terjadi pada mereka!!!?" Naruto benar-benar kesal.

"Siapa yang tahu, kemungkinan mereka ...
Sedang dalam keadaan tidak baik" Ucap Madara. Sementara di tempat mereka, kelima kage tampak rebah bersimbah darah.

"Ukhh ..." Meski dalam keadaan luka yang sangat parah, Tsunada berusaha untuk bangun, mencolek darahnya dan lalu menempelkan telapak tangan ke tanah, "Kuchiyose no Jutsu"

Katsuyu muncul, dan ia langsung kaget saat melihat keadaan itu, "Tsunade-sama!!?"

"Katsuyu ...
Aku ingin meminta kau melakukan sesuatu"

"Ya, aku akan mengobati tubuhmu dan ..."

"Bukan ... Bukan itu yang aku mau, kau bisa memikirkan mengenai tubuhku nanti ...
Sekarang, yang harus kau lakukan adalah ... Para Kage, bawa mereka ke dekatku ... Aku ... Masih bisa ... Menyelamatkan mereka" Ucap Tsunade di sela-sela sekaratnya.

Kembali ke medan perang, Naruto menarik rantai yang menusuk dan membelenggu tubuh Hachibi dengan ekor-ekornyam dan lalu melempar balik rantai itu ke Obito dan Madara.

"Sebelum aku menggunakan rantai segel ini ..." Obito melempar kipas yang ia bawa ke Madara, "Ambilah, bagaimanapun itu adalah milikmu kan"

"Hah" Kini Madara telah memegang kipasnya.

Dan lalu dengan itu, serangan jarum-jarum raksasa berantai itu dengan mudah mereka tahan. Namun setidaknya, Hachibi telah bebas.

"Akhirnya aku bisa bergerak, terimakasih Naruto ...
Dan sekarang adalah giliranku" Ucap Hachibi.

Gwoooahhhhh!!!!!!!!
Saat itulah, auman keras terdengar dari dalam tabir api yang menyelimuti Ekor sepuluh.

"Obito, jadi kau telah memulai proyeknya sebelum kita menyerap Hachibi dan Kyuubi ya?" Madara bertanya.

"!!?" Gai dan Kakashi semakin kaget.,

"Dia mengetahui tentang proyek itu? Bagaimana hubungan mereka sebenarnya?" Kakashi bertanya-tanya.

"Kau terlalu terburu-buru, Obito" Ucap Madara, "Apakah itu juga alasanmu menghidupkanku kembali seperti ini?"

Obito hanya terdiam, sementara luka bekas rasengan di bagian kanan tubuhnya secara perlahan tampak mulai membaik.

Wow wow wow, chapter kali ini benar-benar membingungkan.

"Yah, tapi itu kau, kau pasti sudah punya suatu rencana kan" Ucap Madara, "Tapi ngomong-ngomong, apa saja yang sudah kau lakukan sejauh ini? Apa yang terjadi pada Nagato? Harusnya aku dihidupkan kembali menggunakan jutsu Rinne Tenseinya di waktu yang tepat"

"!!!" Naruto teringat saat mendengar nama jutsu itu, jutsu yang malah digunakan oleh Nagato untuk membangkitkan kembali warga Konoha.

"Dia mengkhianati kita, dia menggunakan jutsu itu pada werga Desa" Ucap Obito.

"Apa saja yang sebenarnya sudah terjadi? Yah, apapun itu kelihatannya kita masih punya waktu, aku akan menangkap Hachibi dan Kyuubi" Madara bersiap, akan tetapi dengan cepat Naruto melesat dan telah berada tepat di atasnya.

"Kau sudah mati!! Jangan ikut campur!!!!" Naruto menghantam Madara dengan rasengan hitam di tangan kanannya. Akan tetapi, Madara menahannya dengan kipas yang ia bawa, begitu mudah.

"Kenapa tak meledak?" Pikir Naruto tak mengerti, karena ternyata kipas itu menyerapnya.

"Uchihagaeshi!!!" Tak hanya menahan, Madara bahkan membalikannya.

Bamm!!!!

Sebuah ledakan dahsyat muncul dari kipas itu dan mementalkan tubuh Naruto, Boft.
Naruto yang ternyata hanya bunshin itu menghilang.

"Aku akan mengurus Hachibi dan Kyuubi, kau uruslah dua orang itu, Obito" Madara melesat menuju Naruto dan Bee, sementara Obito akan berhadapan dengan Kakashi dan Gai.

"Obito ...
Apa yang sebenarnya telah terjadi padamu?" Kakashi bertanya, "Kenapa kau bekerja sama denganya?"

Obito hanya diam, dan lalu teringat akan bayangan masa lalu ...

Gelap, saat itu begitu gelap.
"Apa aku, sudah mati?" Perlahan Obito membuka matanya, "!!?" Ia kaget, seseorang tampak berdiri di depannya sementara keadaan tubuhnya begitu parah, "Dimana aku?" Obito bertanya-tanya.

Dan lalu, lelaki tua renta di depannya itu menjawab, "Kau berada di antara Dunia ini dan Dunia lainnya, Uchiha Muda" Tampaknya lelaki itu adalah Madara Uchiha.

To Be Continued to chapter 602

Naruto Chapter 600 : "Kenapa Baru Sekarang"

0 komentar


Kakashi dan Gai menatap tak percaya, "Benarkah dia Obito?? Bukankah dia sudah mati??" Guru Gai benar-benar tak mengerti. Dan ketika menatap ke arah wajah dan Mangekyou Sharingan Obito, Kakashi bisa memastikannya, "Tidak salah lagi, dia adalah Uchiha Obito"

"Kau boleh memanggilku dengan nama itu kalau kau mau, bagiku tak ada artinya" Ucap tobi, atau mungkin sekarang kita bisa memanggilnya dengan nama Obito.

Kakashi masih terdiam, dan kemudian mengingat saat-saat ia menjalankan misi terakhirnya bersama Obito. Saat-saat dimana mata Kakashi tertebas pedang lawan, saat-saat ketika Obito menolongnya, waktu ketika Sharingan Obito aktif, waktu di saat Obito ingin melindungi semuanya ...

"Waktu itu, kau ..." Kakashi terus mengingatnya. Saat dimana musuh menggunakan jutsu elemen tanah, menggunakan puing-puing batu untuk melawan mereka. Hingga akhirnya, saat dimana tubuh Obito terjebak dan Kakashi tak mampu banyak membantu ...

"Sial!!!" kakashi waktu itu berusaha mengangkat batu yang menimpa setengah tubuh Obito. Akan tetapi, kekuatannya masih sangat jauh dari cukup bahkan untuk sekedar membuatnya bergeser.

"Hentikan, Kakashi, aku sudah selesai" Ucap Obito pasrah, "Setengah dari tubuhku sudah hancur, aku sudah tak bisa merasakannya lagi"

"Aku ...
Aku benar-benar tak pantas menjadi kapten ...
Aku tak pantas menjadi Jounin" Kakashi terlihat begitu menyesal. Tapi kemudian, Obito malah tersenyum dan berkata, "Benar juga, aku satu-satunya yang belum memberi hadiah atas keberhasilanmu menjadi Jounin kan? Kau, kau boleh memiliki mataku, sharinganku ..." Tawar Obito yang tetap tegar dan ikhlas di detik-detik terakhir sebelum kematiannya.

Dan berkat bantuan medis dari Rin, Kakashipun menerima donor mata itu. Dan untuk terakhir kalinya, Obito berkata, "Kakashi ... Aku serahkan Rin ... Padamu"

"Ya" Dengan sangat terpaksa, kakashi pergi bersama Rin meninggalkan Obito yang telah terkubur di tengah reruntuhan.

"Jadi kau bertahan hidup dari saat itu?" Kakashi bertanya.

"Siapa dia!!?" Naruto tak tahu.

"Dia adalah seorang Uchiha, Shinobi Konoha yang merupakan salah seorang rekan kami ...
Dan harusnya dia sudah mati pada perang sebelumnya"

"..." Obito masih diam.

"Kalau kau benar masih hidup ...
Kenapa sampai sekarang ..."

"Aku berhasil bertahan hidup atau tidak tidaklah penting ...
tapi yah, kalau kau benar-benar ingin tahu ...
Itu karena ...
Kau membiarkan Rin mati" Ucap Obito.

Deg ...
Kakashi tak mampu berkata apa-apa.

"Huhu, Jangan terburu-buru begitu ...
Dan jangan memasang wajah seperti itu" Ucap Obito lagi ke Kakashi.

"Jadi kau mau menyalahkanku?"

"Tak ada gunanya menyalahkan kenyataan tak berguna ini ...
Aku tak tertarik dengan Dunia ini, semenjak itu mulai menghilang" Ucap Tobi, Obito.

Kakashi kembali terdiam, tampak depresi.

"Ini bukanlah saat untuk depresi!!!" Ucap Naruto, "Guru Kakashi!! Aku tak tahu apa yang sudah terjadi antara kau dan orang itu, aku akan mendengarkan ceritanya nanti, sekarang yang lebih penting adalah untuk menghentikan rencananya!!!"

"Naruto ...
Kakashi! Naruto benar" Ucap Gai, "Dunia sedang berada di tangan kita sekarang"

Kakashi masih terdiam, sementara Tobi atau Obito hendak kembali melancarkan suatu jutsu ...

"Tak ada yang perlu aku katakan padamu, hanya matilah, terikat oleh kenyataan ini! Katon Bakufu Ranbu!!!!" Tobi menggunakan jutsu tembakan pusaran api dari Mangekyounya.

"Kakashi!!"

Api itu melalap mereka, tapi tiba-tiba Naruto dengan ekor kyuubinya melindungi mereka.

"Ekor Kyuubi ..."

Hal ini menciptakan ledakan dan kepulan asap yang hebat. Dan ketika asap itu perlahan menghilang, suatu sosok yang tidak terduga-duga muncul ...

"I-Ini ..." Gai benar-benar kaget dengan apa yang dilihatnya. Di depan, tampak Obito tengah berdiri bersama dengan seseorang yang baru saja datang, Uchiha Madara.

"Kelihatannya kau bersenang-senang disini, Obito" Ucap Madara.


To Be Continued to chapter 601

Naruto Chapter 599 : "Uchiha Obito"

0 komentar


Berkat Strategi Pertarungan hebat yg melibatkan Kerjasama Antara Kakashi, Guy dan Naruto, membawa menuju kenyataan yang mencengangkan, Naruto Berhasil Membuat Retak Topeng Tobi..

Terungkap Fakta kalau Tobi, dan Kakashi ternyata merupakan sesama pengguna Kamui dari satu orang yang sama yaitu Sama2 Menggunakan Mata sharingan Obito, Namun Tobi tetaplah pengguna Kamui sejati yang tangguh krna berasal dari Uchiha,

Perlahan identitas Si Tobi pun mulai terkuak,
***

Karna Topeng yg Telah Pecah, Membawa ke ingatan masa lalu seseorang yang cukup dekat dengan Kakashi di masa lalu,
Flash Back
Obito Uchiha
"tap tap tap..."
derap langkah kaki seorang anak (Tdk lain Obito) yang sedang berlari Kencang dgn mengenakan Pelindung Mata..
(nampak tergesa2)

"TERNYATA SEDANG UPACARA PENERIMAAN CHUUNIN (obito terlambat datang),
ANAK ITU DULU MEMPUNYAI SEBUAH MIMPI....",

Ketika Obito Sampai di Akademi , Ternyata Semuanya telah Berkumpul..
(ya Puluhan Anak2 terlihat sedang Berkumpul Tuk mendaftar sbg Chunin)

Saat Obito Berdiri Bengong memperhatikan, Seseorang Gadis Kecil Namanya RIN mengagetkannya, ia maju dihadapannya, lalu menyerahkan sebuah Formulir Pendaptaran..
obito pun dengan semangat menerima dan membukanya..
bertuliskan
"FORMULIR PENDAFTARAN MASUK akademi NINJA",
Dan kini Obito Telah memiliki rekan setim yaitu Kakashi dan Rin
....
Bertahun telah berlalu, hingga pada suatu ketika
...mereka pun menuju ke tempat yang dikelilingi pagar besi
"UJIAN CHUUNIN KEDUA : PERTANDINGAN KELOMPOK"

Nampak dalam ujian ini telah dimulai Pertarungan, Anak2 Peserta Chunin yg telah memiliki tim saling latihan bertarung,

seseorang anak kecil dengan rambut perak yg namanya Kakashi sedang Berdiri bersama Rin lagi berdiri di depan pagar sambil mengamati jam,
(Nampaknya Lagi menunggu giliran untuk bertanding dan menunggu Obito yg blum datang)

sebentar lagi tiba giliran selanjutnya, Team Guy, Ebisu, Genma akan Bertarung melawan TIM Kakashi, Obito, Rin, Namun Obito blum datang..

Dalam Perjalanan Obito ternyata Sedang Membantu membawa perbekalan seorang Nenek2 yg bgtu banyak, dan Membantu membawanya sampai Kerumah si nenek.. Sebagai Balasan, Sinenek memberinya sebuah Permen.. Lalu pulang Buru2..

Kini Giliran Tim Kakashi akan bertarung, Obito datang Terlambat diPertarungan, Kakashi dgn Jengkel memarahi Obito yg telat datang,

Tim Guy,Ebisu,Genma telah Bersiap melawan Kakasi,Rin,Obito,
aba aba dari wasit pun telah Dibunyikan, sementara Hokage 3 dan Minato yg berada diGedung Hokage tengah mengawasi dari monitor..

tap tap tapp....
Amat cepat anak beralis tebal (guy) maju menyerang kearah Obito, sedang Lainnya siaga tuk bertarung..
*Prakkk...
Obito bersiap akan merapal Jutsu Elemen Api.. namun tiba2?
"gluuukkk!!!...uhhhh!!.."
ia tiba tiba tersedat permen..

Akibat tersedak permen, perhatiannya pun hilang, spontan tendangan anak alis tebal itu pun mendarat telak di pipinya,
*Crassh...
Spontan saja permen yang telah tersangkut di tenggorokannya pun keluar,
"pluukkk!",
permen itu terjatuh ditanah dengan kondisi masih basah..

Setelah usai Pertandingan. dengan ramah Rin mengobati obito, sambil berbicara mengenai kekalahannya, namun dgn Bangga Obito berdiri sambil menunjukkan Tanda Uchiha dipunggungnya dan berjalan meninggalkan Rin dgn mengacungkan jempolnya ke belakang, sambil melirik ukiran Para Kage yang menjulang di tebing beberapa ratus meter darinya

dgn semangat berkobar, obito itu berlatih giat agar bertambah Kuat,
"trakk!!..",suara shuriken menggema, anak itu tengah giat berlatih shuriken, tampak beberapa batang kayu yang telah tertancap puluhan shuriken...

Tak lama pun berlatih elemen api..."bwuuurrr!!!...."
kobaran api besar menerjang keluar dari mulutnya...

Hingga berlatih bertahan berdiri didahan pohon secara terbalik....

Hari yang telah ditunggu tiba, Ujian Chuunin babak ke 3, PERTANDINGAN INDIVIDU.
Lagi lagi obito itu melawan anak alis tebal guy..

Dengan optimis obito mengacungkan jempol terbalik ke arah anak alis tebal dengan wajah sinis...
Anak alis tebal itu pun tampak bingung seraya mengacungan jempol biasanya...

Tidak berapa lama saling mengeluarkan jurus, pertandingan itu pun usai,
"pletaaakkk...",
obito terjatuh ke lantai,

telah dinyatakan obito kalah telak dan menanggung malu atas keoptimisannya bersama luka lebam di wajahnya

akhirnya anak itu duduk dan memperhatikan temannya yang berambut perak melawan anak alis tebal itu, anak itu nampak iri karena rekannya terlihat lebih keren dan mengimbangi anak alis tebal itu, Belum lagi pandangan gadis itu terhadap rekannya menjadikkannya semakin minder

Rekan anak itu dinyatakan menang, dengan mata sayunya, anak berambut perak itu menunjukan rompi hijau dengan sertifikat Chuuninnya..

Hingga beberapa waktu berikutnya, akhirnya Timnya itu lulus ujian Chuunin juga dan bersorak gembira, sangat mengejutkan gadis kecil Rin tiba tiba mengecup pipinya disaksikan rekannya yang berambut perak dengan tatapan ketus

anak itu pun tersipu ..
beberapa waktu kemudian,
anak itu telah tumbuh menjadi remaja dan menyiapkan serangkai bunga dibalik punggungnya seraya menatap gadis itu yang berlari girang ke arahnya sambil menyerahkan beberapa lembar kertas dengan judul "Tugas untuk hadiah perayaan Kakashi yang dipromosikan ke Jounin",

rupanya rekannya, Kakashi yang berambut silver itu tengah dipromosikan dan hendak diberi hadiah...

Saat akan menjalankan misi,
Kakashi, adalah anak yang beruntung mendapat kunai dari gurunya, lalu diberi kotak obat oleh Rin,.. dan disaat mengemban misi berbahaya yg melibatkan Obito yg sekarat ditimpa batu besar, obito menghadiahkan mata Sharingan pada Kakashi,
flash back end
***
Kejadian Tragis itu masih melekat diingatan Kakashi.. Membuat Kakashi tambah diam terpaku
Menyaksikan Wajah Sebenarnya dari Tobi??
"prakkk"...
pecahan serpihan topeng itu jatuh ke tanah....
Guy maupun Naruto menatap tajam Wajah Tobi yg sebenarnya..
akhirnya Identitas Wajah Tobi Diperlihatkan
(Separuh Wajah Tobi disebelah Kanan Nampak Kriput, Bekas Luka itu mengingatkan Akan Wajah Rekan Setim Kakashi yg dianggap telah mati, Bekas Luka yg didapat dimasa lalu saat ditimpa Batu Besar... Obito.. )

dgn Rada tdk percaya, Kakashi memanggilnya dgn Nama:
"O B I T O. . . "



"AKHIRNYA TERUNGKAP NAMANYA ADALAH OBITO"