================================================
Para kage terdesak. Akan tetapi berkat Oonoki, semangat mereka kembali bangkit dan akhirnya mampu mendesak Madara untuk beberapa waktu. Namun ternyata, Madara masih memiliki senjata mematikan lainnya, yaitu versi sempurna dari Susano'o ...
Madara mengeluarkan Susano'o raksasa, membuat para kage terkesima ...
"Besar sekali ..."
"Ini kah ...
Susano'o yang sesungguhnya ..." Mizukage dan Hokage tak mampu berkata banyak melihat chakra raksasa itu ...
"Belum selesai ..." Ternyata ini belum sempurna, Madara kembali menstabilkan chakra itu hingga akhirnya bentuk yang sesungguhnya tercipta. Bukan lagi sekedar monster chakra raksasa, kini Susano'o tersebut membentuk suatu sosok ksatria samurai raksasa ...
"Perbedaan antara kita terlalu jauh ... Benarkah dulu kakekku melawannya?" Tsunade menatap tak percaya ke arah monster ksatria raksasa itu ...
"Aku sudah bilang kan ... Satu-satunya yang bisa menghentikanku hanyalah Hashirama" Madara berdiri di kepala monster itu.
"Namun sayang sekali, dia sudah tak ada lagi di muka Bumi ini ...
Tapi yah, dia tak ada disini malah menguntungkan kalian ...
Karena ..."
Bhrasssttttt!!!!!!!
Monster raksasa itu mengayunkan pedangnya.
Dan sungguh luar biasa, beberapa gunung di belakang kage terbelah.
"Kalau kita berdua bertarung, kalian harus menggambar ulang peta yang ada"
Mengagumkan ... Jika hanya Madara seorang mampu menghancurkan beberapa gunung dalam sekejap, pertarungan antara ia dan Hashirama memang tidak mustahil akan membuat susunan wilayah berubah ...
"Mu-mustahil ... Gunungnya ... Terbelah ..." Para kage semakin tak mampu berkata banyak.
"Ini kah kekuatan Uchiha Madara ... Tapi kenapa ...
Kenapa waktu itu kau membiarkanku lolos dengan mudah!!??" Oonoki berteriak.
"Orang dewasa macam apa yang tega bertarung serius melawan anak-anak?" Sahut Madara dan kemudian dengan Susano'o sempurnanya itu, ia semakin mendekati para kage.
Akan tetapi bukannya kabur atau apa, kelima kage tetap berdiri ...
"Kami sempat berada di saat dimana kami hampir menyerah ...
Akan tetapi, sekarang kami telah menemukan suatu kebenaran kalau ... Kami tak boleh kalah!!" Ucap Tsuchikage.
"Huh ..." Madara semakin marah.
"Susano'o ini adalah wujud dari kehancuran ... Sebuah tebasan pedangnya akan mampu menghancurkan seluruh makhluk ... Hanya Bijuu yang memiliki kekuatan setara ... Kebenaran kalian ... Akan dihancurkan menjadi kepingan kecil ... Dan begitu juga dengan kalian, 5 kage ..." Susano'o Madara bersiap.
#Kembali ke tempat Uchiha Itachi ...
Ia telah berhasil membawa Kabuto ke dalam genjutsu hingga akhirnya Kabuto bersedia merapal suatu jutsu untuk menghentikan Edo Tensei ...
"..." Sasuke terdiam, tak tau harus berkata apa sementara Kabuto terus merapal jutsu penghenti Edo Tensei ...
"Huh ..." Sasuke menghela nafas dan akhirnya berbicara :
"Sepertinya apapun yang ku katakan, tetap tak akan merubah tekadmu ..."
"..." Itachi terdiam.
"Ketika aku melihatmu ... Aku mengikutimu kemari untuk memastikan apakah yang dikatakan oleh Tobi dan Danzou benar atau tidak ... Tapi nyatanya sekarang bukan hanya hal itu yang berhasil ku pastikan ..." Ucap Sasuke.
"Saat aku bersamamu, aku teringat akan masa lalu ... Perasaan ketika menghabiskan waktu bersama kakak yang ku cintai ..." Lanjutnya.
"Tapi entah kenapa itu malah membuatku merasa ... Kita berdua bersama seolah telah direncanakan ... Dan semakin aku bisa mengerti dirimu, semakin aku membenci Konoha ...
Kebencianku bahkan menjadi semakin bertambah dari sebelumnya ... Aku mengerti apa yang kau inginkan dariku ... Mungkin itu karena kau adalah kakakku ... Tapi karena aku adalah adikmu, aku tak akan berhenti apapun yang kau katakan. Sama seperti tekadmu untuk melindungi Konoha yang tak pernah berhenti, Tekadku untuk menghancurkannya tak akan pernah ku akhiri ... Selamat tinggal ..."
Set set ...
Segel tangan yang dirapal oleh Kabuto telah rampung ...
"Kakak ..."
Dan setelahnya, secara perlahan tubuh Itachi menghilang ...
Inilah yang disebut perpisahan ...
Di sisi lain medan perang, efek dari jutsu yang dilakukan oleh Kabuto juga telah bekerja ...
Di tempat Nenek Chiyo dan Kimimaro sedang bertarung melawan para samurai, tubuh mereka juga mengalami hal yang sama dengan Itachi ...
"Ini ..." Chiyou menyadarinya.
Sementara itu di tempat Dediara melawan pasukan Kankurou ...
"Ku bilang keluarkan aku dari sini!!!!" Ia masih terkurung di dalam boneka Kankurou.
"Aku sudah tak tahan lagi ... Kesabaranku telah habis!!! Aku akan segera meledakan diri!!!! Apa kalian dengar itu hah, sialan!!" Teriaknya.
"Kalau kau bisa melakukannya, seharusnya kau sudah melakukannya dari tadi kan ... Tak usah berteriak-teriak seolah kau mampu meledakan diri" Ucap Kankurou.
"Huh ..." Deidara tak mampu menyahut.
"Eh!?" Tak lama setelahnya, tubuh Deidara mengalami hal yang sama ...
Hal yang sama juga terjadi di tempat Edo Tensei lainnya ...
Mizukage kedua, Dan ... Serta para Jinchuriki ...
"!!!???" Tobi kaget melihat apa yang terjadi.
"Naruto ... Para jinchuriki akan segera pergi ... Sepertinya Itachi telah berhasil melakukannya" Ucap Yagura.
"Terima kasih ... Itachi" Ucap Naruto dalam hati.
"Itachi melakukannya tapi kita belum menyelesaikan dia ...
Ini nggak oke!!" Ucap Bee.
"Jangan bilang begitu, kita juga akan segera menyelesaikannya!!!" Naruto berhadapan dengan Tobi yang telah mengeluarkan Gedou Mazou.
#Kembali ke tempat Uchiha Itachi ...
Di saat-saat terakhir sebelum ia menghilang, Itachi hendak melakukan sesuatu ...
"Aku masih bisa ... Melakukannya"
Itachi mengarahkan jarinya ke dahi Sasuke, untuk terakhir kalinya ...
Kata Kata yang sengaja saya kutip dari ulasan cerita diatas adalah :
"..Tidak ada kegagalan dalam seni!.." [ Deidara ]
To Be Continued to Chapter 590
1 komentar:
Excellent pieces. Keep writing such kind of info on your
page. Im really impressed by your site.
Thanks for sharing your thoughts about my.
Regards
Also visit my weblog :: facebook
Post a Comment