Setelah melakukan serangkain kebijakan dalam memberantas like palsu,
Facebook kini bersiap untuk membasmi sejumlah profil FB palsu yang
menghantui jejaring sosial semiliar umat ini. Di kedepannya sebuah
verifikasi indentitas diperlukan pada profil yang diindikasi .
Sebuah upaya besar tengah coba diterapkan Facebook. Seorang pejabat senior Facebook mengatakan jika nantinya FB akan menyaring sejumlah profil palsu yang mana tindakan ini dilakukan guna mencegah penyalahgunaan identitas.
Tentu saja ini adalah sebuah upaya besar. Bahkan Anda bisa membantu kami dalam mengidentifikasi Anda sendiri bilamana tidak memiliki banyak teman, terang Pavan Varma, Facebook India Bisnis Manager seperti dikutip dari Times Of India, Senin.
Keraguan Facebook akan banjirnya akun palsu muncul dari banyaknya pengguna yang menggunakan nama yang tidak sesungguhnya, memasang foto profil selebriti dan karakter kartun, serta tidak memiliki banyak teman.
Ini adalah sebuah pengalaman dan sekaligus untuk melindungi identitas pengguna yang begitu banyak jumlahnya, imbuh Pavan Varma.
Kasus palsu di Facebook pertama kali terkuat tatkala ditemukannya like palsu yang dihasilkan oleh spammers, malware, dan software sejenis. Senada dengan Facebook, Twitter pun terjangkit penyakit serupa. Jutaan akun palsu Twitter bahkan telah mendongkrak popularitas publik figur.
Like palsu pada sebuah laman tidak akan membantu brand. Sebab like palsu tidak akan membantu mereka untuk terhubung dengan target dan audiens, sambung Pavan Varma.
Sebuah upaya besar tengah coba diterapkan Facebook. Seorang pejabat senior Facebook mengatakan jika nantinya FB akan menyaring sejumlah profil palsu yang mana tindakan ini dilakukan guna mencegah penyalahgunaan identitas.
Tentu saja ini adalah sebuah upaya besar. Bahkan Anda bisa membantu kami dalam mengidentifikasi Anda sendiri bilamana tidak memiliki banyak teman, terang Pavan Varma, Facebook India Bisnis Manager seperti dikutip dari Times Of India, Senin.
Keraguan Facebook akan banjirnya akun palsu muncul dari banyaknya pengguna yang menggunakan nama yang tidak sesungguhnya, memasang foto profil selebriti dan karakter kartun, serta tidak memiliki banyak teman.
Ini adalah sebuah pengalaman dan sekaligus untuk melindungi identitas pengguna yang begitu banyak jumlahnya, imbuh Pavan Varma.
Kasus palsu di Facebook pertama kali terkuat tatkala ditemukannya like palsu yang dihasilkan oleh spammers, malware, dan software sejenis. Senada dengan Facebook, Twitter pun terjangkit penyakit serupa. Jutaan akun palsu Twitter bahkan telah mendongkrak popularitas publik figur.
Like palsu pada sebuah laman tidak akan membantu brand. Sebab like palsu tidak akan membantu mereka untuk terhubung dengan target dan audiens, sambung Pavan Varma.
2 komentar:
duh smoga aja ane gk dihapus akun fbnya hhhe *pdhal pke foto profil sndiri+nama sndiri* komen back yaw
Smoga akun molly nathan vallerie elf cepet di basmi..
#dunia molly, dunia fantasi!
Post a Comment